Kakanwil Kemenag Sulsel Hadiri Peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta di MAN 1 Soppeng
MAN 1 Soppeng kembali menorehkan inovasi luar biasa dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta yang terintegrasi dengan teknologi terkini seperti AI, coding, dan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Kegiatan prestisius ini semakin bermakna dengan kehadiran dan sambutan langsung dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, serta dukungan penuh dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Soppeng. 24 September 2025


Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Soppang kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan Islam yang adaptif dan transformatif. Bertempat di Aula MAN 1 Soppeng. dilaksanakan Launching Kurikulum Berbasis Cinta yang dirangkaikan dengan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Integrasi KBC (Kurikulum Berbasis Cinta). Deep Learning, serta Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan Coding dalam Pembelajaran.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid yang dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terobosan luar biasa yang dilakukan oleh MAN 1 Soppeng Beliau menyebut, inovasi ini sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk mencetak generasi madrasah yang unggul secara intelektual dan berakhlak mulia.
Turut hadir pula Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Wahyuddin Hakim yang mendukung penuh integrasi teknologi dan nilai-nilal spiritual dalam kurikulum madrasah. Selain itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Soppeng, Pit Kasi Madrasah, dan Koordinator Pengawas Madrasah juga menyampaikan dukungan dan apresiasi dalam sambutan masing-masing.
Kepala Kemenag Kab. Soppeng, H. Afdal menegaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta merupakan pendekatan yang mengedepankan nilai kasih sayang, empati, dan akhlak mulia dalam seluruh proses pembelajaran.
Kepala MAN 1 Soppeng, Musmuliadi dalam Laporannnya menyampaikan juga menyampaikan hal tersebut dan diperkuat dengan pemanfaatan Al dan pengenalan coding, madrasah ingin mencetak generasi Qurani yang siap menghadapi tantangan abad 21.
Workshop ini menjadi langkah awal dalam mengintegrasikan pendekatan spiritual dan teknologi modern sebagai bentuk aktualisasi pendidikan Islam yang rahmatan lil'alamin.